Cerita ini dikisahkan kepada saya oleh seorang rekan seperjuangan semasa Reformasi 1998. Saat sebagian rekan
merasa percuma melakukan sesuatu untuk negeri ini dengan kekuatannya
sendiri, dia membuka mata kami bahwa sekecil apa pun yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia, karena setidaknya "kita sudah membuat perubahan untuk yang satu ini".
Bukankah seringkali kita juga berhenti melakukan sesuatu yang baik hanya karena kita tidak melihat dampaknya secara nyata?
Bukankah seringkali kita juga berhenti melakukan sesuatu yang baik hanya karena kita tidak melihat dampaknya secara nyata?
Seorang teman sedang berjalan-jalan di sebuah pantai Meksiko yang
terpencil. Saat tengah berjalan, dilihatnya seorang pria di kejauhan.
Begitu mendekat, diperhatikannya pria pribumi itu selalu membungkukkan
badannya, mengambil sesuatu dari pasir, lalu melemparkannya ke laut.
Berulang-ulang dia melakukan hal itu.
Ketika lebih
mendekat lagi, teman kami memperhatikan bahwa pria itu memunguti bintang
laut yang berserakan di pantai, lalu melemparkan mereka satu per satu
kembali ke air.
Teman kami merasa heran. Dia pun
menghampiri pria itu dan menyapa, "Selamat sore, Kawan. Aku penasaran
terhadap apa yang sedang kaulakukan."
"Aku melemparkan
bintang laut-bintang laut ini kembali ke air. Lihatlah, saat ini laut
sedang surut, dan semua bintang laut ini terdampar di pantai. Jika aku
tidak melemparkan mereka kembali ke laut, mereka akan mati karena
kekurangan oksigen."
"Aku mengerti," kata teman kami.
"Tapi pasti ada ribuan bintang laut yang terdampar di pantai ini. Kau
tidak mungkin berhasil menyelamatkan mereka semuanya. Mereka terlalu
banyak. Dan tidak pernahkah kau berpikir bahwa laut juga sedang surut di
ratusan pantai lain di sepanjang garis pantai ini? Tidak sadarkah
dirimu bahwa kau tidak mungkin membuat perubahan?"
Pria
pribumi itu tersenyum, membungkukkan badan, dan tetap memungut seekor
bintang laut lagi dari pasir. Kemudian, sambil melemparkan bintang laut
itu ke air, dia berkata, "Aku sudah membuat perubahan untuk yang satu
ini."
Judul asli: One at a Time
Oleh Jack Canfield dan Mark V. Hansen
Dari Chicken Soup for The Soul
Gambar dari Google
No comments:
Post a Comment