(Dari buku SIMPLIFY And Live the Good Life karya Bo Sanchez)
Dalam buku terlaris mereka, Millionaires Next Door,
penulis Thomas Stanely dan William Danko terkagum-kagum atas fakta yang
mereka temukan, bahwa miliarder tulen di Amerika mempunyai selera yang
sederhana. Aku ulangi lagi, jangan-jangan kamu pikir aku salah ketik:
Kebanyakan miliarder tulen memiliki gaya hidup yang sederhana.
Dalam buku mereka, miliarder tulen
tidak didefinisikan dengan jumlah uang yang bisa dia peroleh--melainkan
dengan kekayaan yang dia miliki (yaitu harta yang bisa dia bilang
sebagai miliknya--properti, investasi, dana cadangan, dsb). Kamu bisa saja memperoleh berkarung-karung uang, tapi tidak serta merta itu berarti bahwa kamu kaya. Kamu
bisa menghasilkan berjuta-juta rupiah tapi masih juga terbenam dalam
utang, masih memiliki kekhawatiran finansial, dan memiliki kekayaan
senilai sebuah donat--karena kamu terus menghabiskan uang yang
kauperoleh untuk hal-hal yang tidak perlu.
Jangan shock, tapi kedua penulis itu menemukan bahwa kebanyakan orang kaya tulen
jarang sekali mengenakan baju bikinan desainer, jarang tinggal di
rumah-rumah mahal, jarang berlibur ke tempat-tempat mahal, dan jarang
membeli mobil-mobil mewah. Jadi, di mana mereka menaruh uang mereka?
Mereka hidup jauh di bawah kapasitas penghasilan mereka, jadi mereka
bisa menabung lebih banyak uang, dan menggandakan uang mereka melalui
bisnis dan investasi. Kebanyakan dari mereka bisa menabung 20% atau
lebih dari total pendapatan mereka! Ini berarti mereka menyimpelkan
hidup mereka.
Lihat fakta di bawah ini.
Menurut survei yang mereka lakukan, 66% pembeli mobil mewah TIDAK benar-benar kaya. Jadi lain kali, kalau kamu ngiler mellihat sebuah Porsche atau Ferrari
meluncur mulus di depan hidungmu saat kamu mengendarai BMW-mu (BMW =
bebek merah warnanya), hadapilah kenyataan yang sesungguhnya. Ada 66%
kemungkinan bahwa pemiliknya hidup di atas kemampuannya, dan dia
terbenam dalam utang yang bunganya mencekik leher--dan konsekuensinya,
tidak bisa tidur senyenyak dirimu.
Kebanyakan orang kaya
tulen memiliki mobil sederhana dan tidak menjualnya selama beberapa
tahun, bahkan 36% di antara mereka tidak merasa malu membeli mobil
bekas!
Kebanyakan orang kaya tulen tidak tinggal di
villa-villa besar dan mewah. Alasan yang mereka kemukakan, tinggal di
tempat seperti ini berarti pengeluaran biaya perawatan yang
besar--sesuatu yang bahkan buat mereka adalah sebuah pemborosan. Mereka
lebih memilih tinggal di rumah yang lebih sederhana, bahkan tetap
tinggal di sana selama 30 tahun atau lebih.
Salah satu
fakta paling mengagumkan yang dijumpai kedua penulis itu adalah bahwa
orang kaya tulen setia pada satu pasangan dalam sebuah ikatan pernikahan
(tanpa perceraian, tanpa alimoni--uang tunjangan untuk mantan
pasangan). Mereka mempunyai keluarga yang cukup bahagia. Mereka
mengajarkan kepada anak-anak mereka nilai-nilai terpenting dalam
kehidupan: kesederhanaan, keugaharian, dan kerja keras.
Jadi, jangan berusaha terlihat kaya. Berusahalah jadi kaya.
Apakah
kamu membanding-bandingkan dirimu dengan tetangga atau temanmu yang
lebih kaya? Hentikan kebiasaan itu. Berbahagialah atas apa, di mana dan
siapa dirimu yang sesungguhnya.
No comments:
Post a Comment