Sunday, March 18, 2012

Ternyata, Orang Bahagia Hidupnya Nggak Enak Juga!

Satu lagi tulisan Jason Billows dari blognya Stop and Breathe tentang hidup simpel dan bahagia. Semoga bisa dinikmati.




 "Jika kamu pengen bahagia, ya bahagia saja!" (Leo Tolstoy)


Kamu kenal nggak sama orang yang selalu bahagia? Bukan orang yang selalu tersenyum setiap kali kalian berjabat tangan, ya. Tapi orang-orang yang benar-benar bahagia dan menikmati hidup. Aku salah satu dari orang-orang itu.


Tapi tahu nggak? Orang bahagia hidupnya nggak enak juga. Sama nggak enaknya sama orang-orang lain. 


Hal-hal buruk terjadi pada diri kami. Orang-orang sering menguji kesabaran kami. Kami kena musibah juga. Pasangan kami kadang-kadang bertingkah. Kami jatuh sakit. Boss kami menuntut terlalu banyak dan memberi terlalu sedikit. Kami gagal dan frustrasi. Kami mengalami segala hal menyebalkan yang bisa terjadi pada semua orang sehari-hari.


Bahkan, kadang-kadang hidup orang bahagia itu lebih nggak enak dibandingkan dengan yang lainnya. Aku, misalnya, pernah mengalami proses perceraian yang memilukan hati, menjalani operasi sumsum tulang belakang, nggak bisa kerja, nggak punya rumah sendiri, dan harus mengatasi kecanduan obat--semuanya pada saat yang sama... dan, guess what? Aku masih happy!


Jadi jika ada yang bilang, "Pantesan dia bahagia. Hidupnya enak terus!", jangan percaya. Itu cuma mitos.  Seperti yang sering kamu dengar dan baca, sebenarnya kebahagiaan itu adalah sebuah pilihan. Benar memang, kebahagiaan itu dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari genetika, cara kamu dibesarkan, lingkungan sekitar tempatmu bergaul, tapi faktor utama penentu kebahagiaanmu adalah keputusanmu sendiri untuk memilih merasa bahagia.


Kalau kamu pengen bahagia, ya putuskan untuk berbahagia.


Dan ini dia 10 kiat untuk membuat hidupmu lebih bahagia:


1. Bersyukurlah. Fokusmu menentukan kenyataan hidupmu. Kalau kamu memfokuskan diri cuma pada apa yang kamu nggak punya, kamu bakalan merasa sengsara dan serba-kekurangan. Mendingan kamu terus mengingatkan pada diri sendiri tentang milikmu yang patut kamu syukuri: kesehatanmu, tempat tinggalmu, pekerjaanmu, keluarga dan teman-temanmu. Kadang-kadang memang kamu harus berhadapan dengan berbagai permasalahan hidup, tapi cobalah untuk selalu melihat hikmah di balik setiap peristiwa. Selalu ada hal-hal positif yang bisa kamu pelajari dan alami dari setiap hal yang terjadi dalam hidupmu. Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki, dan ingatlah bahwa biarpun sesuatu itu menurutmu sederhana dan sering kamu abaikan, bisa jadi buat orang lain adalah sebuah hal yang istimewa. Jadi, ayo kembali belajar matematika: hitunglah berkatmu!


2. Nikmatilah hal-hal kecil. Jangan menunda kebahagiaan dengan menunggu tibanya momen-momen besar yang pantas dirayakan. Temukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil. Tersenyumlah pada anak-anak yang sedang bermain-main di taman. Berterimakasihlah pada orang asing yang menahan pintu untukmu. Kagumilah keindahan sebatang pohon yang tertiup angin semilir. Ada begitu banyak potensi pemicu kebahagiaan di sekelilingmu. Nikmatilah hal-hal kecil itu, dan kebahagiaanmu akan terus bertambah.


3. Lingkupi dirimu dengan orang-orang bahagia. Orang-orang saling mempengaruhi perasaan satu sama lain. Habiskan waktu bersama orang yang merasa dirinya sengsara, dan nggak perlu lama-lama, kamu pasti akan merasa hidupmu sengsara juga. Sebaliknya bergaullah dengan orang-orang bahagia, dan kamu akan terus diingatkan bahwa hidup ini indah. Kebahagiaan itu menular.


4. Jalani hidupmu saat demi saat. Banyak orang merencanakan kebahagiaan mereka, tapi melupakan saat ini. Mereka bilang, mereka akan bahagia nanti jika akhir pekan datang, kalau cuaca cerah, jika mereka pergi liburan, atau bila mereka pensiun. Ngapain menunda-nunda kebahagiaan? Fokuskan diri pada setiap saat yang kamu jalani dalam hidup, dan nikmati setiap kebahagiaan yang ditawarkan padamu.


5. Berbagilah. Aku nggak percaya bahwa kita bisa benar-benar bahagia jika kita sendirian. Salah satu kebahagiaan hidup yang terbesar adalah berbagi bersama orang lain. Luangkan waktu bersama dengan keluarga atau teman, tapi jangan cuma ngumpul-ngumpul saja. Berbagilah. Bagikan perasaan-perasaanmu, bermainlah bersama-sama, dan dukunglah satu sama lain. Kamu orang baru di kotamu, dan nggak punya teman atau kerabat yang tinggalnya berdekatan? Join aja sebuah klub, atau ikuti sebuah kursus. Ambillah tindakan. Jangan cuma berdiam menunggu.


6. Jagalah dirimu sendiri. Susah untuk hidup bahagia kalau kamu kecapekan, kurang tenaga, atau sakit-sakitan. Kesehatan jiwa dan ragamu berhubungan langsung dengan caramu memperlakukan tubuhmu sendiri. Tidurlah cukup. Berolahragalah secara rutin. Jadikan makan makanan sehat sebagai prioritasmu. Lakukan meditasi.


7. Simpelkan. Sadar nggak sih, kita ini terus-terusan dibombardir oleh iklan-iklan yang berusaha meyakinkan diri kita bahwa kita ini perlu sesuatu yang lebih besar, lebih bagus, dan lebih banyak supaya bisa bahagia? Kenyataannya justru sebaliknya. Seringkali kelebihan material semacam ini menjadi penyebab stres dan menggerogoti kebahagiaan kita. Cobalah pandang hidup ini lebih simpel, lebih minimalis. Fokuskan diri lebih kepada sesama dan pengalaman untuk memperkaya diri kita--dan bukan harta benda.


8. Berhentilah sejenak dan aturlah napas. Stres bisa dengan begitu mudahnya merampas kebahagiaan kita. Kadang-kadang dia datang terang-terangan seperti berondongan peluru, kadang-kadang dia menyelinap dan menggerogoti kita tanpa kita sadari. Secara rutin, berhentilah sejenak, dan aturlah napas. Ini akan membantumu lebih rileks, menjaga perspektifmu, dan membuatmu tetap berfokus pada hal-hal positif.


9. Rangkullah perubahan. Perubahan bisa membuat banyak orang tertekan, karena munculnya tak terduga dan selalu menarik orang untuk keluar dari kawasan nyamannya. Tapi perubahan adalah hal yang tak terhindarkan dan terjadi setiap hari. Ketimbang hidup dalam ketakutan akan kedatangannya, mari kita rangkul saja dia. Mari belajar menghargai kehebohan dan kesempatan yang dibawanya. Toh perubahan akan selalu terjadi, mau kamu suka atau tidak. Jadi, ya diikutin ajalah....


10. Fake it till you make it. Terkadang, bahkan orang yang paling positif pun kesulitan merasa bahagia. Nggak masalah. Hidup memang berat, kok. Kalau sudah begitu, mari kita keluarkan jurus pamungkas: fake it till you make it. Berpura-puralah sampai benar terjadi. Berpura-puralah merasa bahagia. Kalau kamu mengubah dirimu secara fisiologis, maka secara psikologis kamu akan berubah juga. Tersenyumlah, busungkan dada, tertawalah, dan menarilah. Kamu akan terkagum-kagum karena apa yang kamu lakukan itu berhasil memengaruhi apa yang kamu rasakan. Ini nggak sama dengan penyangkalan diri, ya. Ini cuma sebuah cara sederhana untuk membantumu berubah secara psikologis dan mendapatkan kembali kebahagiaanmu yang sejati.


Kebahagiaan adalah pilihan. Seperti semua kebiasaan lainnya, semakin kamu praktikkan semakin alamiah kamu melakukannya. Lakukan, dan sambutlah lebih banyak kebahagiaan dalam hidupmu.

No comments:

Post a Comment